Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS)  yang merupakan Perkumpulan Alumni ITB Batak peduli Kaldera Toba dan beranggotakan sekitar 3000 alumni yang berasal dari wilayah sembilan kabupaten di wilayah Kaldera Toba, yakni Kabupaten Simalungun, Toba Samosir,  Karo,  Samosir,  Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Dairi  dan Pakpak Bharat.

Misi PGTS adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan kedanauan yang dalam hal ini dilaksanakan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Tanaman Kaliandra di Kawasan Danau Toba.

Kita ketahui pohon kaliandra merupakan tanaman industri dengan pemanfaatan dan penggunaan sbb:

  1. Daunnya untuk makanan ternak dan mulai dipanen di usia pohon 6 bulan;
  2. Bunganya untuk peternakan lebah dan mulai dapat dikembangkan pada usia pohon 9 bulan;
  3. Ranting dan batangnya dijadikan palet untuk bahan bakar industry;
  4. Pohon kaliandra tidak merusak hara tanah seperti pinus;
  5. Pohon kaliandra dapat menahan api;

Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) bekerjasama dengan Yayasan Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi  Keuskupan Agung Medan (YCPSE-KAM) telah melakukan “Pilot Project Penanaman Kaliandra Merah (5 Ha)” di Desa Salaon Toba,Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir pada tanggal 21 Maret 2017. Program ini telah dimulai di Pulau Samosir dengan berawal di Desa Salaon Kecamatan Ronggur Nihuta. Penanaman telah dilakukan untuk 5 Ha dan pada usia 5 bulan pohon kaliandra tampak tumbuh sehat dan subur. Saat ini telah dilakukan persiapan pembibitan dengan kapasitas 100 Ha dan diharapkan penanaman tahap berikutnya dilakukan mulai bulan Oktober 2017 untuk setiap 20 Ha dan seterusnya berkesinambungan hingga mencapai ribuan hektar sesuai ketersediaan dan kesiapan lahan.

Penanaman pohon kaliandra telah berhasil di beberapa wilayah Indonesia sesuai dengan tujuan yang dimaksud di atas. Lokasi penanaman di KDT ditetapkan oleh Gereja Katolik melalui Paroki yang ada di Kabupaten Samosir. Untuk setiap kepala keluarga diharapkan dapat mengelola 1 Ha kebun kaliandra dengan jumlah 2500 pohon per hektar. Dengan luas 1 Ha petani tersebut dapat melakukan:

  1. Memelihara 4 ekor kambing dan diternakkan untuk menghasilkan anak kambing dan susu kambing.
  2. Beternak lebah dengan 10 buah stup/kotak lebah. Setiap Ha dapat menghasilkan 300 kg madu/tahun dengan harga jual Rp. 70.000 per liter.
  3. Pada tahun ketiga ranting pohon kaliandra telah dapat dipangkas dan dijadikan pelet untuk bahan bakar.