Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Tanaman Kaliandra Di Kawasan Danau Toba

 

Perkembangan jumlah penduduk telah mengakibatkan peningkatan kebutuhan dasar langsung maupun tidak langsung. Pembangunan menghadapi permasalahan peningkatan kebutuhan hidup, dan di lain pihak Sumber Daya Alam (SDA), sangatlah terbatas, sehingga tatanan hidup masyarakat semakin sulit mencapai kesejahteraan ekonomi maupun lingkungan hidup yang sehat.

 

Dampak tersebut menyebabkan rusaknya tatanan ekosistem dan ekologi, seperti terjadinya abrasi dan pencemaran lingkungan yang sudah di luar ambang batas. Akibat lainnya ekosistem kawasan hutan yang berumur ratusan tahun maupun yang baru ditanam terus ditebang dan dirusak untuk kepentingan ekonomi sesaat. Hal ini juga disebabkan karena tidak adanya pengawasan dari instansi yang berwenang, kurangnya sosialisasi dan pembinaan di kalangan masyarakat tentang pentingnya menjaga kawasan hutan.

 

Penguatan kelompok masyarakat serta pembelajaran usaha-usaha produktif, seperti cara berbudidaya tanaman dan pemeliharaan tanaman dikarenakan faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang mendukung. Untuk itu kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan demi suksesnya program serta kesejahteraan masyarakat sendiri meningkat.

 

Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS)  yang merupakan Perkumpulan Alumni ITB Batak peduli Kaldera Toba dan beranggotakan sekitar 3000 alumni yang berasal dari wilayah sembilan kabupaten di wilayah Kaldera Toba, yakni Kabupaten Simalungun, Toba Samosir,  Karo,  Samosir,  Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Dairi  dan Pakpak Bharat. Misi PGTS adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan kedanauan yang dalam hal ini dilaksanakan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Tanaman Kaliandra di Kawasan Danau Toba.

 

Kita ketahui pohon kaliandra merupakan tanaman industri dengan pemanfaatan dan penggunaan sbb:

  1. Daunnya untuk makanan ternak dan mulai dipanen di usia pohon 6 bulan;
  2. Bunganya untuk peternakan lebah dan mulai dapat dikembangkan pada usia pohon 9 bulan;
  3. Ranting dan batangnya dijadikan palet untuk bahan bakar industry;
  4. Pohon kaliandra tidak merusak hara tanah seperti pinus;
  5. Pohon kaliandra dapat menahan api;

 

Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS) bekerjasama dengan Yayasan Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi  Keuskupan Agung Medan (YCPSE-KAM) telah melakukan “Pilot Project Penanaman Kaliandra Merah (5 Ha)” di Desa Salaon Toba,Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir pada tanggal 21 Maret 2017. Program ini telah dimulai di Pulau Samosir dengan berawal di Desa Salaon Kecamatan Ronggur Nihuta. Penanaman telah dilakukan untuk 5 Ha dan pada usia 5 bulan pohon kaliandra tampak tumbuh sehat dan subur. Saat ini telah dilakukan persiapan pembibitan dengan kapasitas 100 Ha dan diharapkan penanaman tahap berikutnya dilakukan mulai bulan Oktober 2017 untuk setiap 20 Ha dan seterusnya berkesinambungan hingga mencapai ribuan hektar sesuai ketersediaan dan kesiapan lahan.

Penanaman pohon kaliandra telah berhasil di beberapa wilayah Indonesia sesuai dengan tujuan yang dimaksud di atas. Lokasi penanaman di KDT ditetapkan oleh Gereja Katolik melalui Paroki yang ada di Kabupaten Samosir. Untuk setiap kepala keluarga diharapkan dapat mengelola 1 Ha kebun kaliandra dengan jumlah 2500 pohon per hektar. Dengan luas 1 Ha petani tersebut dapat melakukan:

  1. Memelihara 4 ekor kambing dan diternakkan untuk menghasilkan anak kambing dan susu kambing.
  2. Beternak lebah dengan 10 buah stup/kotak lebah. Setiap Ha dapat menghasilkan 300 kg madu/tahun dengan harga jual Rp. 70.000 per liter.
  3. Pada tahun ketiga ranting pohon kaliandra telah dapat dipangkas dan dijadikan pelet untuk bahan bakar.

 

MODEL DONASI

Setiap hektar akan ditanami 2500 pohon. Setiap orang atau kelompok orang atau perusahaan diharapkan memberikan donasi berdasarkan jumlah pohon.

Donasi: Rp 15.000/pohon dan minimal 10 pohon atau sejumlah Rp 150.000.-

Seluruh kawasan yang ditanami tanaman Kaliandra akan dibuat berdasarkan blok, dan blok yang terkecil diatur seluas 2.000 meter atau 0,2 hektar.

Maka setiap blok terkecil berisi 500 pohon atau donasi Rp 7.500.000.- Adapun blok yang terbesar berupa luasan hektar yakni setiap Ha berisi 2.500 pohon atau Rp 37.500.000.- atau kelipatannya. Setiap blok atau luasan dapat dimonitor dan diakses oleh donatur melalui website ini dan terkoneksi dengan google earth.

Bagi pihak yang berdonasi 1 blok (2.000 meter/500 pohon atau lebih besar) diberi kesempatan memberikan nama terhadap blok tersebut dan akan terbaca di website dan google earth dengan koordinatnya, melalui login untuk memudahkan monitoringnya. Contoh, berdonasi Rp 7.500.000,- atau Rp 15.000.000,- atau kelipatannya maka diberi kesempatan memberi nama blok, misalnya: “KASIH 1”. Apabila donasi kurang dari 500 pohon, maka Pemrakarsa akan mengelompokkannya pada blok-blok umum dan tetap dapat diakses dengan kode login khusus.

Donatur juga dapat memilih lokasi desa khusus yang diminta di luar kabupaten yang disiapkan dan menetapkan nama luasan tersebut dan dibuatkan plang nama di lokasi dengan minimal donasi 5 Ha atau Rp  187.500.000.-

Kami mengajak seluruh sahabat yang peduli kesejahteraan masyarakat sekaligus peduli lingkungan hidup untuk ikut berpartisipasi dalam program ini. Informasi dan formulir partisipasi dapat diakses di website ini.

Program ini dapat diakses di website

 

Kami mengajak seluruh sahabat yang peduli penghijauan dan pemberdayaan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program ini. Formulir partisipasi dapat diakses di kotak khusus pada website www.penghijauan.gajatoba.org atau menghubungi Tim Penghijauan PGTS atau KAM di alamat sbb:

 

Perkumpulan Gaja Toba Semesta (PGTS)

Jl. Ciliman no. 1 Cikini Jakarta Pusat.

Telp/HP/WA: 0813-1050-0589/085317033025

Email: admin@gajatoba.org atau infocentergajatoba@gmail.com

Info umum: www.gajatoba.org

 

atau

Yayasan Caritas PSE – Keuskupan Agung Medan

Jl. Sei Asahan No. 42

Medan20131

Sumatera Utara

Phone: +62-61-8227004, +62-61-77818191

http://www.caritaspse.or.id

 

Demikian Proposal “Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Tanaman Kaliandra di Kawasan Danau Toba” ini kami buat, semoga rencana dan harapan kami dapat tercapai dengan dukungan dan kerja sama dari Bapak dan Ibu sekalian.

 

Jakarta, 14 Agustus 2018

Badan Pengurus Harian

Perkumpulan Gaja Toba Semesta