Berdasarkan klasifikasinya kaliandra termasuk kelompok plantae, family fabaceae yang banyak tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi hingga 1500 m dari permukaan laut. Keunggulan kaliandra adalah dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau walaupun tidak sebaik pertumbuhannya dikala musim hujan, kecuali pada rawa kaliandra tidak dapat tumbuh. Kaliandra dapat digunakan sebagai penahan erosi tanah dan air, karena memiliki akar yang berbintil. Selain itu jika ditanam pada tanah yang kurang produktif dapat menekan pertumbuhan gulma.
Calliandra calothyrsus atau dalam bahasa Indonesia disebut tanaman kaliandra merupakan tanaman yang tumbuh liar atau semak yang biasa kita temui di daerah sekitar kehutanan maupun lereng-lereng bukit di nusantara Indonesia
Setidaknya terdapat sekitar 200 jenis kaliandra. Di Indonesia masyarakat banyak mengenai kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus) dan kaliandra bunga putih (zapoteca) yang banyak digunakan sebagai tanaman penghijauan dan pakan ternak. Batang pohonnya terutama kaliandra bunga merah dapat digunakan sebagai penghasil energi sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Daun kaliandra banyak dijadikan sebagai pakan ternak untuk ternak ruminansia. Sebab kaliandra memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.
Berikut adalah komposisi kandungan kaliandra
PK (%) | EK (kkal/kg) | SDN (%) | Lignin(%) | Abu (%) | Ca (%) |
22,4 | 46,30 | 24,0 | 19,95 | 7,5 | 1,6 |
Sumber data : lembahgogoniti.com
Kaliandra Sebagai Pakan Ternak
Kaliandra dapat digunakan sebagai pakan ternak yaitu daunnya. Daun kaliandra banyak mengandung protein yang cukup tinggi. Pada ternak ruminansia seperti sapi Kaliandra dapat menggantikan rumput maksimal 50%, sedangkan pada kambing dan domba sampai dengan 30%.
Seperti dilansir dari situs lembahgogoniti.com Kaliandra dapat diberikan pada ternak ruminansia dan ternak unggas (ayam dan bebek). Pada ternak ruminansia pemberian kaliandra sebaiknya dalam keadaan segar, jika dalam keadaan kering akan mempengaruhi pertumbuhan ternak sebab kadar protein telah berkurang. Pemberian pada unggas, kaliandra harus dijadikan tepung terlebih dahulu dengan cara pengeringan dan digiling. Efek pemberian tepung kaliandra sebesar 2-5% pada unggas khususnya ayam petelur dapat memberikan warna kuning telur yang lebih cerah sebab daun kaliandra berfungsi sebagai karotinioid.
Kaliandra dapat tumbuh dengan baik pada kawasan dengan intensitas curah hujan rata-rata 700-4000 mm/tahun, namun dihindari tergenang air,
Tumbuh dengan baik pada ketinggian 400-1800 meter di atas permukaan laut.
Kaliandra dapat tumbuh pada bermacam-macam tipe tanah, pada tipe tanah asam, dan tanah yang tidak subur.